Bagi mahasiswa, menyeimbangkan kuliah dengan pengalaman kerja kerap kali menjadi tantangan tersendiri. Dua pilihan yang paling umum dilakukan saat menjadi mahasiswa, biasanya adalah magang (internship) atau kerja paruh waktu (part-time job). Keduanya sama-sama bisa memberikan pengalaman berharga sekaligus tambahan uang saku, tapi manfaatnya berbeda-beda. Pilihan terbaik tergantung ke tujuan kariermu, kondisi finansial, dan apa yang ingin kamu capai.
Magang: Pengalaman Relevan dan Spesifik
Magang biasanya dirancang lebih terstruktur, jangka pendek, dan sesuai dengan jurusan atau cita-cita kariermu. Lewat magang, kamu bisa langsung merasakan bagaimana teori di kelas dipakai dalam pekerjaan nyata.
- Skill spesialisasi: Magang bikin kamu bisa mengasah skill yang relevan dengan bidangmu. Misalnya, mahasiswa IT yang magang di perusahaan software bisa langsung praktek coding dalam setting profesional.
- Bangun koneksi: Magang sering jadi pintu buat kenalan sama mentor, rekan kerja, atau bahkan calon bos di masa depan. Networking ini bisa jadi kunci waktu kamu cari kerja full-time nanti.
- Nilai plus di CV: Recruiter biasanya melihat pengalaman magang sebagai bukti serius kalau kamu siap masuk dunia kerja. Bahkan, nggak jarang magang berakhir jadi tawaran kerja permanen.
Kekurangannya? Magang kadang tidak dibayar, atau kalaupun ada uang saku, jumlahnya biasanya lebih kecil dibanding kerja part-time. Fokus utamanya memang ke pembelajaran, bukan gaji.
Kerja Paruh Waktu: Stabil dan Melatih Soft Skill
Kerja part-time biasanya lebih panjang durasinya dan memberi pemasukan rutin. Walaupun seringkali nggak sesuai bidang kuliahmu, tetap ada banyak manfaat:
- Stabil secara finansial: Cocok buat yang butuh penghasilan tetap untuk biaya hidup, kuliah, atau kebutuhan sehari-hari.
- Bangun soft skills: Kerja di toko, kafe, atau restoran sekalipun bisa melatih skill penting kayak komunikasi, teamwork, problem solving, sampai time management. Skill ini justru banyak dicari perusahaan.
- Latih etos kerja: Bisa kuliah sambil kerja paruh waktu menunjukkan kamu disiplin, bisa multitasking, dan tangguh menghadapi tekanan.
Tantangannya, pengalaman kerja part-time biasanya kurang spesifik ke jurusanmu. Jadi untuk beberapa bidang, CV kamu mungkin kalah saing dibanding orang yang punya banyak magang relevan.
Jadi, Harus Pilih yang Mana?
Semuanya balik lagi ke kondisi dan tujuanmu:
- Kalau tujuan utama kamu membangun karier dan bisa menunda pemasukan lebih besar: pilih magang. Ini investasi jangka panjang buat masa depanmu.
- Kalau kamu butuh penghasilan stabil untuk mendukung biaya kuliah atau hidup sehari-hari: kerja part-time lebih realistis.
- Atau, kenapa nggak coba keduanya sekaligus? Banyak mahasiswa yang ambil magang berbayar sambil tetap punya kerja part-time ringan atau volunteer. Kuncinya, atur waktu biar nggak burnout.
Bagaimana Cara Mulainya?
Mau cari magang, part-time, kontrak, atau bahkan full-time? Semua ada di portal kampusmu. Bedanya, lowongan yang ada di sana bukan sembarang postingan, melainkan sudah dikurasi dari perusahaan dan organisasi terpercaya yang bekerja sama dengan masing-masing kampus. Jadi, tentu saja aman, relevan, dan pastinya bermanfaat buat kariermu.
Cara mencari lowongannya sangat mudah:
- Login ke portal kampus pakai akun mahasiswa.
- Dari menu utama, pilih Jobs atau Search Jobs.
- Gunakan fitur filter untuk cari lowongan sesuai minatmu.
- Pada bagian Employment Type, pilih kategori yang kamu incar—Internship, Part-time, Contract, atau Full-time.
- Jelajahi daftar lowongan yang tersedia. Setiap postingan dilengkapi profil perusahaan, deskripsi kerja, tanggung jawab utama, sampai kualifikasi yang dibutuhkan.
- Kalau sudah ketemu yang cocok, tinggal siapkan dokumenmu dan apply langsung lewat portal.
Dengan beberapa klik aja, kamu udah bisa akses banyak kesempatan dari perusahaan yang memang sedang mencari mahasiswa seperti kamu. Portal kampus bikin proses cari kerja jadi lebih gampang, cepat, dan pastinya terpercaya—membantu kamu mengambil langkah besar berikutnya dalam perjalanan kariermu.
